How many of you know about the “Population Pyramid”? It is understandable if it might not be so familiar since it prones to misinterpretation. However, the thing itself is still important and necessary to represent age and sex distribution given to a population. Berapa banyak dari kalian yang tahu tentang “piramida populasi”? Sangat dimengerti apabila banyak yang belum familiar karena banyaknya misinterpretasi tentang konsep ini. Namun, konsep ini cukup penting untuk menunjukkan distribusi seks dan umur dari sebuah populasi.
Generally, population pyramid is a graphical and representative tool used to depict and analyze the population of people in a country. It is also usually called the “age-sex pyramid” because it shows an illustration of the distribution of a population by age groups and sex. There are three types of population pyramid: expansive, stationary, constrictive. Secara umum, piramida populasi merupakan grafik dan alat representatif untuk menggambarkan dan menganalisa populasi penduduk di suatu negara. Piramida populasi juga disebut sebagai piramida seks dan usia karena jug mengilustrasikan distribusi populasi berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Ada tiga jenis piramida populasi: ekspansif, stasioner, konstruktif.
Related to that, as per December 31, 2023, South Korea’s total population was 51,32 million, or 0.22% decrease from the previous year. Among this number, 19% of the total population is senior citizens. With that being said, it means that right now, the number of people aged over 70 has surpassed the number of people aged 20s for the first time since national demographics has been compiled. Berkaitan dengan hal tersebut, per 31 Desember 2023, total populasi Korea Selatan berada di angka 51.32 juta atau turun 0.22% dari tahun sebelumnya. Dari angka ini, 19% dari total populasi adalah penduduk usia tua. Dengan demikian, ini berarti angka penduduk kelompok umur 70 tahun ke atas telah melampaui angka penduduk usia 20 tahunan untuk pertama kalinya sejak demografi nasional dibentuk.
The proportion of the older population has seen a yearly increase since 2015. However, the number of elderly until 2022 was still lower than the number of those in their 20s. The United Nations itself has categorized South Korea as an aging society since the country’s population has more than 14% of people within the age group of 65 and above. Proporsi penduduk usia tua telah menunjukkan peningkatan sejak 2015. Namun, hingga 2022, kelompok usia ini masih di bawah angka penduduk usia 20an. PBB sendiri telah mengkategorisasikan Korea Selatan sebagai negara “aging society” karena populasi negara ini memiliki lebih dari 14% orang yang berada dalam kelompok usia 65 tahun ke atas.
At this current rate, South Korea is expected to be a super-aged society (over 20% of the total population is 65 years old and above) in 2025. Dengan tingkat pertumbuhan saat ini, Korea Selatan diperkirakan akan menjadi “super-aged society” (lebih dari 20% total penduduknya berusia 65 tahun ke atas) pada tahun 2025.
Based on the population pyramid theory, South Korea shows signs of constrictive pyramid due to this declining birth rate. What is the implication? If South Korea’s birth rate stays on its current trajectory, the country is likely to see a negative economic growth rate by 2050. Hence why the government has been trying to boost low birth rate with many programs including childbirth incentives to housing support. Berdasarkan teori piramida penduduk, Korea Selatan menunjukkan tanda-tanda piramida konstruktif akibat menurunnya angka kelahiran. Apa implikasinya? Jika angka kelahiran di Korea Selatan tetap seperti saat ini, negara tersebut kemungkinan akan mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi negatif pada tahun 2050. Oleh karena itu, pemerintah Korea Selatan tengah berupaya untuk meningkatkan angka kelahiran yang rendah dengan berbagai program, termasuk insentif melahirkan hingga dukungan perumahan.
Within the first quarter of 2024, the presidential committee is aiming to announce a new set of policies, as well as expecting more support for couples with fertility problems to be included in the announcement. Pada kuartal pertama tahun 2024 juga, komite kepresidenan Korea Selatan berencana mengumumkan serangkaian kebijakan baru, serta mengharapkan lebih banyak dukungan bagi pasangan dengan masalah kesuburan untuk disertakan dalam pengumuman tersebut.
Source:
Vianny Quininta (퀸닌타 비아니)
Comments